Directory, System File, dan Attribute


1.1         Directory

Directory dapat diibaratkan sebagai map/wadah yang berisi folder dan file-file yang disimpan di dalamnya. Directory juga bisa diibaratkan sebagai lemari pakaian, semua file yang dibuat adalah pakaian, dan folder adalah laci lemari yang digunakan untuk menyimpan semua pakaian tadi. Bayangkan, jika kita tidak memiliki lemari dengan laci-laci, maka semua pakaian akan bertumpuk begitu saja, sehingga terlihat berantakan dan tidak rapi.
Directory digunakan untuk mempermudah pengelompokkan file-file dan directory. File-file dan directory yang ada harus dikelompokkan dan diorganisasikan dengan baik sehingga jika kita membutuhkan data-data/file tertentu kita dapat mencari dan mendapatkannya dengan mudah.  folder adalah tempat untuk menyimpan file. Setiap file dalam hierarki suatu directory dapat dispesifikasikan berdasarkan nama jalur (path name) hierarki tertinggi suatu directory. Untuk mendapatkan keberadaan sebuah file, directory bersifat mutlak. Directory berisi nama file, jenis file, alamat di disk dimana file disimpan, dan ukuran file saat ini. Directory juga berisi informasi tentang perlindungan file, dan mungkin juga berisi informasi ketika file diciptakan dan ketika itu terakhir dimodifikasi.
Satu directory dapat berisi subdirectory banyak. Selanjutnya, subdirectory dapat berisi subdirectory sendiri, sehingga menciptakan struktur hirarki.Oleh karena itu, sistem file sering dipandang sebagai pohon directory, menampilkan directory dan file directory dalam lainnya.Directory pada tingkat tertinggi disebut directory root.
Sebuah directory dan folder adalah hal yang sama. Folder Windows di drive C:\Windows adalah hal yang sama seperti C:\Windows di MS-DOS. Oleh karena itu, benar-benar tidak ada perbedaan antara keduanya, selain dari penamaannya. Namun, ketika mengacu pada antarmuka baris perintah seperti MS-DOS atau Linux itu lebih tepat dikatakan directory bukan folder. Dalam antarmuka pengguna grafis (GUI), seperti Windows, itu lebih tepat dikatakan folder bukan directory. Cara mudah untuk mengingat aturan ini adalah bahwa ketika melihat folder dan file pada Windows folder akan memiliki gambar folder, seperti yang ditunjukkan pada gambar. Dalam baris perintah, tidak ada gambar folder.

1.2         Patch

Path adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan alamat dari sebuah file. Suatu path biasanya terdiri dari drive tempat file berada, direktori yang dipakai, subdirektori dari file tersebut, dan nama file yang dicari. Path dibagi menjadi dua, yaitu Path Absolut dan Path Relatif. Path Absolut Atau disebut sebagai path file dan path lengkap adalah jalan yang berisi akar direktori dan semua sub direktori lain yang berisi file atau folder. Sedangkan sebuah path relatif adalah cara untuk menentukan lokasi direktori relatif ke direktori lain. Ketika dokumen pada drive yang sama seperti indeks, Search otomatis akan menggunakan path relatif untuk menyimpan lokasi dokumen.

1.3          System File

File System adalah metode untuk menyimpan dan mengatur file-file dan data yang tersimpan di dalamnya untuk membuatnya mudah ditemukan dan diakses. File System dapat menggunakan media penyimpan data seperti HardDisk atau CD Rom. File System juga dapat melibatkan perawatan lokasi fisik file, juga memberikan akses ke data pada file server dengan berlaku sebagai klien untuk protokol jaringan (mis. NFS atau SMB klien), atau dapat juga berlaku sebagai file system virtual dan hanya ada sebagai metode akses untuk data virtual.
Fungsi File System salah satunya untuk memberi nama pada berkas dan meletakkannya pada media penyimpanan. Fungsi lainnya adalah sebagai konvensi penamaan berkas dan peletakkan berkas pada struktur direktori. Semua sistem operasi memiliki File Systemnya sendiri untuk meletakkan file dalam sebuah struktur hirarki.

1.4         System File bagi Sistem Operasi

File system merupakan interface yang menghubungkan sistem operasi dengan disk. Ketika program menginginkan pembacaan dari harddisk atau media penyimpanan lainnya, sistem operasi akan meminta file system untuk membuka file yang diminta tersebut.
File system akan mencari lokasi dari file yang diinginkan. Setelah file itu ditemukan, file system akan membaca file tersebut kemudian mengirimkan informasinya kepada sistem operasi dan akhirnya bisa kita dibaca.
Setiap sistem operasi memiliki system file yang berbeda-beda. Masing-masing sistem operasi memiliki keunggulan dalam system file-nya. Penamaan dalam Linux dan Windows pun berbeda. Karena sistem Windows ingin memudahkan pengguna maka sistem mereka mengubah nama menjadi nama yang lebih mudah bagi para pengguna. Penggunaan back slash (\) digunakan untuk memisahkan direktori-direktori dalam Windows, tetapi hal ini tidak ada dalam Linux.
Sistem Linux menggunakan case sensitive, yang artinya nama suatu file yang sama jika dibaca, tetapi penulisan namanya berbeda dalam hal ada satu file yang menggunakan huruf kapital dalam penamaan dan satu tidak akan berbeda dalam Linux. Contohnya ada file bernama filesaya.txt dan FileSaya.txt, jika dibaca nama filenya sama tetapi dalam Linux ini merupakan dua berkas yang jauh berbeda. Sedangkan sistem windows tidak menggunakan case sensitive. Jika file-file ini berada di sistem Windows, mereka menunjuk ke berkas yang sama.Karena perbedaan tipe sistem file tersebutitulah maka antara sistem operasi yang ada kadang-kadang tidak saling mengenal file yang dibuat oleh sistem operasi lain.

1.5         System File pada Windows

A.  FAT (File Allocation Table)
-          FAT12
FAT12 merupakan sistem berkas yang menggunakan unit alokasi yang memiliki batas hingga 12-bit. File System ini hanya dapat menampung maksimum hanya 212 unit alokasi saja atau sebanyak 4096 buah. FAT12 pertama kali digunakan pada Sistem Operasi MS-DOS. Karena kapasitasnya sedikit yakni hanya 32 MB, maka FAT12 hanya digunakan sebagai file system pada media penyimpanan floppy disk.
-          FAT16
Kelebihan :  FAT16 adalah sebuah file yang compatible hampir di semua operating system baik itu digunakan di Windows 95 / 98 / me, Linux dan bahkan Unix.
Kekurangan : FAT16 tidak mendukung kompresi, enkripsi dan control akses.
-          FAT32
Kelebihan : FAT32 menawarkan kemampuan menampung jumlah cluster yang lebih besar dalam partisi. Selain itu juga mengembangkan kemampuan harddisk menjadi lebih baik dibanding FAT16.
Kekurangan : File system FAT32 tidak mampu menampung file berukuran 4gb atau lebih. Tidak hanya itu, beberapa orang berpendapat bahwa file sistem FAT32 ini lebih mudah terfragmentasi dibanding NTFS. jika fragmentasi meningkat, tentu performa akan turun.
-          exFAT
Beberapa keunggulan exFAT antara lain:
a.     Skalabilitas untuk HDD berukuran besar.
b.     Ukuran besar teoritis maksimal 264 (16 EiB).
c.     Ukuran cluster yang didukung hingga 2255 sektor, dengan batasan implementasi hingga 32 MB.
d.     Performa untuk alokasi ruangan kosong dan penghapusan ditingkatkan karena File System ini memperkenalkan implementasi baru, yaitu Free Space Bitmap.
e.     Mendukung lebih dari 216 (65536) berkas di dalam sebuah direktori tunggal.
f.      Mendukung fitur Access Control List (ACL), seperti halnya NTFS.
g.     Mendukung Transaction-Safe FAT File System (sebuah fungsi optional untuk Windows CE yang diaktifkan)
h.     Memiliki ruangan tersendiri yang bisa digunakan oleh OEM untuk melakukan kustomisasi terhadap sistem berkas untuk karakteristik perangkat tertentu.
i.       Timestamp dapat ditampilkan dalam UTC, tidak hanya dalam local time saja.
Beberapa kelemahan yang dimiliki exFAT antara lain:
a.     Perangkat yang menggunakan file system exFAT tidak bisa menggunakan kemampuan ReadyBoost milik Windows Vista.
b.     Status lisensi yang belum jelas.
c.     Tidak bisa diakses oleh sistem-sistem operasi Windows terdahulu, sebelum Windows Vista SP1 atau Windows CE 6.0.
d.     Belum tersedia implementasi dalam proyek open source.
-          NTFS (New Tecnology File System)
Keunggulan yang ditawarkan NTFS antara lain:
a.    NTFS dapat mengatur kuota volume untuk setiap pengguna
b.    Mendukung sistem berkas terenkripsi secara transparan dengan menggunakan beberapa jenis algoritma enkripsi yang umum digunakan.
c.    Mendukung kompresi data yang transparan, meskipun tidak memiliki rasio yang besar, namun dapat digunakan untuk menghemat penggunaan ruangan harddisk.
d.   Mendukung hard link serta symbolic link seperti halnya sistem berkas dalam sistem operasi keluarga UNIX, meskipun dalam NTFS implementasinya lebih sederhana.
e.    Mendukung penamaan berkas dengan metode pengodean Unicode (16-bit UCS2) hingga 255 karakter.
f.     Memiliki fitur untuk menampung lebih dari satu buah ruangan data dalam sebuah berkas.
Kekurangan :
Kekurangan NTFS adalah kompatibilitas terhadap software atau sistem operasi lama seperti win 9x dan ME. Ada yang berpendapat bahwa partisi berfile sistem NTFS akan susah diperbaiki jika terjadi masalah, Saat ini file sistem NTFS sudah cukup populer, sehingga muncul tool-tool recovery yang mendukung recovery data dan perbaikan partisi berfile sistem NTFS.

1.6         System File pada Linux

Pada Linux, seluruh program, dokumen, konfigurasi sistem-seluruhnya tersimpan di dalam file-file, sehingga di dalam hardisk anda dapat tersimpan ratusan atau bahkan ribuan file. Semuanya terorganisasi dalam sebuah sistem file (filesystem) Linux. Sistem file Linux berbeda dengan sistem file yang digunakan oleh sistem operasi lain seperti MS Windows atau Macintosh. Seluruh perangkat hard drive anda dipandang sebagai sebuah file. Linux menggunakan 3 tipe utama dari objek sebagai media penyimpanan informasi, yaitu :
a.    Files : File-file yang menjalankan program disebut dengan file executable atau file biner. File biner biasanya diletakkan pada direktori /bin (singkatan dari binary), atau di direktori /sbin (singkatan dari system binaries).
b.    Links : Penunjuk ke file lain.
c.    Directories : Kumpulan file, links dan direktori lain.
Jenis-jenis system file pada Linux antara lain :
                     A.     EXT2
EXT2 adalah file sistem yang ampuh di linux. EXT2 juga merupakan salah satu file sistem yang paling ampuh dan menjadi dasar dari segala distribusi linux. Pada EXT2 file sistem, file data disimpan sebagai data blok. Data blok ini mempunyai panjang yang sama dan meski pun panjangnya bervariasi diantara EXT2 file sistem, besar blok tersebut ditentukan pada saat file sistem dibuat dengan perintah mk2fs. Jika besar blok adalah 1024 bytes, maka file dengan besar 1025 bytes akan memakai 2 blok. Ini berarti kita membuang setengah blok per file.
EXT2 mendefinisikan topologi file sistem dengan memberikan arti bahwa setiap file pada sistem diasosiasiakan dengan struktur data inode. Sebuah inode menunjukkan blok mana dalam suatu file tentang hak akses setiap file, waktu modifikasi file, dan tipe file. Setiap file dalam EXT2 file sistem terdiri dari inode tunggal dan setiap inode mempunyai nomor identifikasi yang unik. Inode-inode file sistem disimpan dalam tabel inode. Direktori dalam EXT2 file sistem adalah file khusus yang mengandung pointer ke inode masing-masing isi direktori tersebut.
                        B.  EXT3
EXT3 adalah peningkatan dari EXT2 file sistem. Peningkatan ini memiliki beberapa keuntungan, diantaranya:
-     Setelah kegagalan sumber daya, "unclean shutdown", atau kerusakan sistem, EXT2 file sistem harus melalui proses pengecekan dengan program e2fsck. Proses ini dapat membuang waktu sehingga proses booting menjadi sangat lama, khususnya untuk disk besar yang mengandung banyak sekali data. Dalam proses ini, semua data tidak dapat diakses.
-     Integritas data
EXT3 menjamin adanya integritas data setelah terjadi kerusakan atau "unclean shutdown". EXT3 memungkinkan kita memilih jenis dan tipe proteksi dari data.
-     Kecepatan
Daripada menulis data lebih dari sekali, EXT3 mempunyai throughput yang lebih besar daripada EXT2 karena EXT3 memaksimalkan pergerakan head hard disk. Kita bisa memilih tiga jurnal mode untuk memaksimalkan kecepatan, tetapi integritas data tidak terjamin.
-     Mudah dilakukan migrasi
Kita dapat berpindah dari EXT2 ke sistem EXT3 tanpa melakukan format ulang.

1.7         System File pada Solaris

Sistem Operasi Solaris milik Sun Microsystems pada rilis sebelumnya untuk melakukan tambahan sistem berkas dan proses booting di-default-kan pada UFS. Dukungan untuk sistem berkas lainnya dan perangkat tambahan yang signifikan telah ditambahkan dari waktu ke waktu, termasuk Veritas Software
VxFS , Sun Microsystems (Clustering) QFS , Sun Microsystems (Journaling) UFS, dan Sun Microsystems (open source, poolable, 128 bit compressible, and error-correcting) ZFS. Ekstensi kernel ditambahkan pada Solaris untuk memungkinkan operasi bootable Veritas VxFS. Logging atau Journaling ditambahkan ke UFS di Sun Solaris 7. Solaris 10 , Solaris Express, OpenSolaris , dan open source lain dari sistem operasi Solaris kemudian didukung bootable ZFS.
Logical Volume Management memungkinkan untuk mencakup sebuah sistem berkas di beberapa perangkat untuk tujuan menambah redundansi, kapasitas, dan/atau throughput. Legacy environtments di Solaris dapat menggunakan Solaris Volume Manager (sebelumnya dikenal sebagai Solstice DiskSuite). Beberapa sistem operasi (termasuk Solaris) dapat menggunakan Veritas Volume Manager . Solaris modern berbasis sistem operasi eclipse pada kebutuhan melalui Volume Management memanfaatkan kolam penyimpanan virtual dalam ZFS.

1.8         Attribut

Atribut file digunakan oleh sistem operasi untuk memisahkan tipe-tipe file.

1.8.1             Atribut File pada Windows

Atribut file adalah dimana sebuah file atau direktori bisa eksis atau sebuah file mempunyai atribut yang berbeda antara sistem operasi satu dengan yang lainnya. Atribut file digunakan oleh sistem operasi untuk memisahkan tipe-tipe file. Setiap file di windows mempunyai atribut tersendiri sesuai dengan kepentingan file tersebut terhadap sistem. Misalnya, tipe file yang tidak boleh dihapus oleh user diberi attribut system, jadi ketika file manager (windows explorer) akan menampilkannya, file beratribut sistem tersebut tidak akan ditampilkan.
-          (A) Archive
File dengan atribut archive akan ditampilkan seperti file dengan atribut lain. Atribut ini berguna sebagai penanda bahwa file ini merupakan backup copy dari file yang asli.
-          (H) Hidden
File dengan atribut Hidden akah disembunyikan atau tidak ditampakkan secara langsung pada windows explorer. Kita harus merubah atributnya atau menyetel folder options untuk menampilkan file tersembunyi pada windows explorer. File dengan atribut hiden tetap dapat dibaca dan dirubah isinya (Read-Write).
-          (R) Read Only
File dengan atribut Read Only hanya dapat dibaca namun tidak dapat dirubah isi filenya sebelum kita menghilangkan atribut Read Only pada file tersebut. Atribut ini berguna untuk melindungi keaslian file agar tidak dapat dimodifikasi.
-          (S) System
File dengan atribut system akan disembunyikan dengan prioritas yang lebih diutamakan daripada file dengan atribut hidden. File dengan atribut system dianggap sebagai file yang dibutuhkan untuk kelangsungan berjalannya sistem pada windows sehingga keberadaannya harus dilindungi/disembunyikan dengan aman agar tidak terhapus oleh user. File dengan atribut sistem sering juga disebut dengan super hidden.

1.8.2             Atribut File pada Linux

CHMOD (change mode) yaitu sebuah tool untuk mengubah modus suatu file/folder. Biasanya untuk mengubah kepemilikan suatu file di linux digunakanlah chmod. Modus file/folder biasanya diwakili oleh simbol x (execute), r (read) dan w (write). Untuk direktory biasanya diwakili oleh simbol d (directory). Tiga digit dari simbol tersebut adalah untuk owner (pemilik), tiga digit berikutnya untuk group, dan tiga digit lainnya untuk other. Misalnya folder Linux memiliki atribut drwxr-x-rx maka dapat di artikan bahwa direktory/folder memiliki urutan kepemilikan dan hak akses sebagai berikut :
-          owner (pemilik) memiliki hak akses :
d=directory, r=read, w=write, x=execute
-          group memiliki hak akses :
r=read dan x=execute saja
-          other memiliki hak akses :
r=read dan x=execute saja
Keterangan :
read=dapat membaca/melihat
write=dapat memanipulasi/mengedit
execute=dapat menjalankan/eksekusi

Untuk mengubahnya dapat dilakukan menggunakan chmod dengan catatan anda adalah sebagai pemilik file dan seorang root (admin linux). Dapat pula dinyatakan sebagai simbol angka :
x 1
w 2
r 4
Contoh pada shell (command promt):
Eka-notix@linux$ chmod 766 eka.txt
Artinya:
7 = 4 + 2 + 1 = r + w + x (tiga digit pertama utk owner)
6 = 4 + 2 = r + w (tiga digit berikutnya utk group)
6 = 4 + 2 = r + w (tiga digit terakhir utk other)
Maka akan menjadi : rwxrw-r

4 comments:

Anonymous said...

izin copas yah

Anonymous said...

Info yang sangat membantu, thanks.

Anonymous said...

Info yang sangat membantu, thanks.

Anonymous said...

Info yang sangat membantu, thanks.

Post a Comment

Pages

Powered by Blogger.

Translate

Jam

Kalender Bali

Popular Posts

Blogger templates

Pengunjung